Selamat datang di Negeri Dongeng

Dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang sesuatu kejadian yang luar biasa dengan penuh khayalan. Dongeng dapat disebut juga sebagai cerita fiksi yang tentu saja tidak benar-benar terjadi, terutama dongeng yang bercerita tentang kejadian zaman dahulu yang luar biasa dan menakjubkan. Dongeng umumnya ditujukan kepada anak-anak. Tetapi bisa juga dibaca oleh orang dewasa. Mengapa? Karena dongeng adalah suatu perantara bagi pembaca atau pendengar untuk mengasah kemampuan mendengar dan menangkap isi cerita. Dongeng membuat kita yang terbiasa membaca atau mendengar akan lebih mendalami bahasa Indonesia sehingga melatih kita untuk mengarang. Nah, dengan mengarang, semua ide yang ada di pikiran kita dapat tertuangkan.

Isi dongeng bervariasi. Biasanya bercerita tentang peri-peri, putri dongeng, pangeran yang gagah dan perkasa, keajaiban, binatang yang dapat berbicara, dan sebagainya. Isi dongeng berperan sebagai perantara sang pengarangnya untuk menyampaikan sebuah pesan dan nasihat.
Bentuk cerita dongeng bermacam-macam, diantaranya:
Mite : Dongeng yang ceritanya mengenai hal-hal yang gaib. Seperti dewa, peri, penyihir, dll.
Sage : Mengandung hasrat kepahlawanan, keperkasaan, serta kesaktian pangeran, raja, atau tokoh-tokoh tertentu.
Fabel : Dongeng tentang hewan yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.
Legenda : Tentang suatu kejadian alam, asal-usul tempat, benda atau kejadian di suatu tempat atau daerah.


Bagaimana cara membaca dongeng yang benar?
Tentu saja cara membaca dongeng yang benar sangat mudah. Kita hanya perlu memfokuskan pikiran kita saat membaca, kemudian pahami baik-baik dan seksama saat membaca. Membaca intensif juga diperlukan lho. Nah, setelah kita membaca dongeng yang kita inginkan, kita harus melihat apakah kita sudah benar membacanya atau belum. Bagaimana caranya? Kita harus uji pemahaman kita terhadap dongeng tersebut. Ya, dengan menjawab pernyataan yang sesuai pada isi dongeng, mencantumkan Apa, Siapa, Kapan, Di mana, dan Bagaimana.

Lalu, bagaimana cara mendongeng itu?
Struktur mendongeng berisi pendahuluan, kejadian atau peristiwa, dan diakhiri dengan penutup.
Pendahuluan : Dalam pendahuluan berisi pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai sebelum kalimat pembuka paragraph pertama.
Kejadian atau Peristiwa : Harus disusun secara kronologis atau berurutan.
Penutup : Suatu pernyataan umum, dapat berupa kalimat penutup yang sering digunakan, penyampaian pesan tersirat pesan tersurat dan bisa juga komentar umum.


Mau lancar mendongeng di depan umum?
Caranya adalah:
Baca kembali secara berulang-ulang dongeng yang akan kita ceritakan!
Berlatihlah mendongeng di depan kaca atau teman sebangku!
Minta orang yang mendengarkan kita untuk mengomentari!
Percaya diri dan optimis, kita dapat mendongeng dengan baik.

Tetapi, apa sih yang harus di perhatikan saat mendongeng?
Ketika mendongeng, agar dongeng yang ceritakan tersampaikan maksudnya dengan baik, harus memenuhi aspek-aspek berikut:
Kesesuaian isi cerita dengan cerita asli
Volume suara
Keruntutan penceritaan
Ekspresi dan mimik muka

Ciri-Ciri Lain Dongeng
· Menggunakan alur sederhana.
· Cerita singkat dan bergerak cepat.
· Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
· Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
· Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
· Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung

Cara Mengawali Menceritakan Dongeng
· Salah satu dongeng favorit saya adalah …
· Saya akan menceritakabn dongeng yang sangat saya sukai …
· Dongeng yang terkenal dari daerah saya (kita) adalah ...
· Dongeng yang saya ingat saat saya masih kecil adalah ...
· Dongeng yang sering diceritakan ibu saya adalah ...
Selain itu, kita dapat membuat sendiri awalan menarik lainnya.