Bagaimana budi pekertimu?

Hummm, di zaman globalisasi ini, tentu perilaku manusia mengalami perubahan. Sejak dahulu, manusia sudah diciptakan sebagai makhluk sosial. Tentu saja, kebutuhan mereka bersosialisasi. Tidak semua orang pandai bersosialisasi dan mengenal lingkungannya, terkadang mereka yang tidak peduli atau egois sebenarnya ingin sekali diperhatikan oleh orang lain layaknya orang yang saling bersosialisasi. Dalam kehidupan ini, manusia dan lingkungannya bersimbiosis. Tentu saja, simbiosis yang dimaksud adalah mutualisme, yaitu saling menguntungkan. Namun, apakah dalam menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan tidak dibutuhkan keterampilan pribadi? Secara teknis, sebetulnya bukan keterampilan. Tetapi akhlak atau budi pekerti kita yang menjadi pondas atau dasar dalam bersosialisasi, bersimbiosis dengan lingkungan, dan menghadapi dunia ini.

Budi Pekerti. Budi Pekerti mengatur tata cara hidup kita, dalam arti lain menjadi langkah-langkah pedoman hidup kita untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Budi pekerti mencangkup :
1. Etika
2. Kedisiplinan
3. Estetika

Budi pekerti berasal dari berbagai sumber, yaitu:
1.pengaruh ajaran agama,
2.pengaruh mengendalikan diri sendiri, dan
3.pengaruh lingkungan sekitar

4.norma dan sopan santun
5. adat istiadat


Kriteria Budi Pekerti yang Baik adalah:
Sikap HORMAT : menghormati tanpa memandang status
HEMAT : cerdas menata waktu, dana dan pikiran sehingga bermanfaat
RAJIN : motivasi terus-menerus dan inisiatif diri sendiri
TANGGUH : sulit dikalahkan dan pantang menyerah
TEKUN : kesungguhan penuh energi dan semangat
ULET : teliti, benar, tanpa putus asa
KREATIF : daya cipta baru diluar kebiasaan umum
KUKUH HATI : tidak mudah disalahkan, bertindak benar
MAWAS DIRI : menyadarkan diri sendiri, instropeksi diri


Dalam hubungan manusia dengan sesamanya,
manusia membutuhkan budi pekerti yang BERIMAN, selalu BERSYUKUR, IKHLAS dan JUJUR, PEMAAF dan SABAR, DISIPLIN dan MURAH HATI.