Pengalam Mengesankan! (Ujian Praktek)

Haloo teman-teman! Aku akan menceritakan pengalamanku ketika aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Yaaaa.....ini semua berawal dari 8 tahun yang lalu. Hmm, umurku sekitar 4 tahun atau duduk di TK-A. Jika aku ingat-ingat peristiwa ini, aku tidak akan mau mengungkit-ungkit lagi. Sebab...sangat memalukan!

Hari itu..jatuh pada Hari Kartini tanggal 21 April. Pagi-pagi sekali, aku dan mamaku sudah siap-siap berangkat menuju sekolahku pada saat itu, TK CENDERAWASIH III yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Kebetulan, TK Cenderawasih mengadakan pentas lomba busana daerah tingkat kelas yang disemarakkan oleh beberapa penyanyi cilik kondang pada saat itu. Tentu saja, temanya hari Kartini. Seminggu sebelum hari H, aku sempat menanyakan sesuatu kepada mamaku. Intinya, aku menanyakan baju seperti apakah yang harus kukenakan agar aku tampil maksimal pada hari Kartini. Mamaku mengatakan, tak perlu dandan seperti Kartini yang disanggul dan mengenakan adat Jawa. Asalkan, baju yang dikenakan tentunya sesuai dengan pakaian daerah dari seluruh suku bangsa Indonesia.

Akhirnya, aku menuruti saran mamaku saja. Tapi berhubung aku sangaaaaat tidak suka dandan, aku memintanya untuk mendandaniku dengan sangat minim. Bedak dan lipstick tipis. Pada awalnya mamaku menasihatiku, beliau mengatakan jangan terlalu minim bermolek ria saat mengenakan pakaian daerah. Sebab, tidak akan kelihatan mencolok atau biasa-biasa saja. Tetapi aku ngeyel, aku tidak peduli. Pikirku pada saat itu, aih mana mungkin anak TK seperti teman-temanku akan dandan yang agak heboh. Oleh karena itu, mamaku memilihkanku baju adat Minangkabau yang warnanya cerah agar aku tidak terlalu pucat. Aku memakai bandana yang kecil dan bawahan dari kain Minangkabau yang....agak sedikit berat. Ya! Itu saja aku sudah tidak suka dengan pakaiannya.

Ketika aku sampai di sekolah, aku bertemu dengan temanku, Devi. Ia anak yang pendiam, mukanya unik dengan rambut pendek model Bob yang di blow masuk ke dalam. Ia kelihatan sangat mencolok loh, teman. Sebab ia mengenakan pakaian adat Dayak! Ya! Kalian tahu kan pakaian khas dari Kalimantan Timur itu? Roknya panjang selutut, dengan atasan yang tidak berlengan dan ikat kepala yang sangaaaat unik. Plus ia membawa tombak dan bambu. Aku berpikir ia terlalu berlebihan.

Pukul menunjukkan pukul 09.00. Aku siap-siap akan berlenggang ria di depan panggung untuk acara pentas seni budaya yang sebetulnya aku kurang suka. Maklum, dahulu aku tomboy bukan main. Rasanya malaaas sekali memakai rok atau semacamnya. Setelah aku maju ke depan panggung, aku istirahat sebentar sambil menunggu pengumuman. Sebetulnya aku memang kurang niat untuk bagian pakaiannya, tapi tidak tahu kenapa aku sangaaaaaaat terobsesi dengan trophy atau pialanya. Aku benar-benar mengharapkan piala itu.

Selang menunggu kurang lebih sejam, pengumuman pemenangpun diumumkan oleh ibu-ibu panitia humas melalui pengeras suara. Semua orang hikmat mendengarkannya. Sangat disayangkan....aku tidak menang. Beruntung sekali loh yang memenangkannya. Yaaaa, kalian tahu siapa? Siapa lagi kalau bukan Devi!

Hmm, aku kecewa sekali karena aku tidak menang. Tetapi aku ikut senang Devi menjadi pemenang. Ya tentu saja, dia temanku gituu. Walau bagaimanapun keadaan yang meriah pada saat itu, dalam hati aku merasaaa seperti ditusuk tombak dan dipanah dengan gurdi mata panah. Sampai pada akhirnya.....aku tidak kuasa menahan tangisku dan jadilah aku menangis menggebu-gebu. Hahaha! Langsung saja mamaku kaget dan menanyakan sebabnya. Aku tetap menangis sejadi-jadinya sampai menendang-nendang kursi yang ada di depanku! Sungguh terlalu.. Aku merengek sekeras mungkin sampai membuat bingung guru-guruku. Sudah dinasihati dan ditegarkan, tetap saja aku menangis dengan mengeluarkan suara yang keras. Semua mata tertuju padaku. Aku tahu ini pengalaman pertamaku dan semua teman-teman seangkatanku. Oleh karena itu, tidak aku saja yang menangis, teman-teman yang
tidak menang juga ikut menangis. Tetapi tetap saja aku yang paling heboh!! Heboh dalam arti kata histerisnya karena kalah loh, teman. Hahaha, pada saat itu aku tidak malu sedikitpun..tidak peduli wajah-wajah bingung guru-guruku.


Tiba-tiba saja..ada piala yang menghampiriku. Mm, maksudku dibawa oleh seseorang ya. Aku tidak mengerti saat itu, karena aku masih berlinang air mata. Ketika dijelaskan, ternyata piala itu diperuntukkan untukku. Spontan saja wajahku berseri-seri dong, dan kembali segar seperti sedia kala. Hahaha! Padahal aku tidak diberitahu loh aku menang lomba dalam kategori apa. Setelah dengan cermat kuperhatikan, ternyata tidak tertulis apapun predikat tentang lomba yang aku menangkan. Di piala itu tidak ada tulisan apapun, melainkan hanya sebuah piala yang plakat predikatnya belum ada. Jadi, aku menerima piala yang sangat standar. Tidak ada keterangan apapun, hanya bentuk piala lonjong berwarna keemasan yang sanggup membuat tangisku mereda. Ya!! Aku menerima piala kosong, yang berarti bukan penghargaan apapun. Berhubung dahulu aku tidak mengerti, aku santai-santai dan senang-senang saja. Toh judulnya piala. Sama-sama berwarna keemasan dan tinggi lonjong. Tak peduli apa predikatnya. Akhirnya...kubawa pulang deh piala setengah jadi itu! Tidak peduli deh kata orang tentang piala tak berketerangan itu, ckckckck. Sayangnya setelah aku sudah lupa, mamaku mengembalikannya ke pihak sekolah. Ya sudah, batal deh aku punya piala. Hahaha! Yang penting aku sudah pernah memegang anugerah dari piala itu. Piala yang membuat kenangan tersendiri, yaitu kepuasan dan kebanggaan diri karena menerima piala tak berjudul itu. Hihihi.

Info tentang Cerpen



Cerita pendek

atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentu prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan fiksi yang panjang.
Cerpen bisa didefinisikan sebagai sebuah cerita yang formatnya sangat singkat, dan berisi penggalan cerita tertentu. Cerpen adalah karya fiksi. Maksudnya, cerita yang terkandung di dalamnya bukan kisah nyata.


Cara membaca cerpen yang baik dan benar adalah dengan memperhatikan sikap kita saat menceritakan tokoh, yaitu terbagi dalam:

  1. sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama,
  2. sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan,
  3. sudut pandang orang ketiga

Nah, sebagaimana ketika kita menceritakan pengalaman kita, kita juga dituntut untuk bercerita dengan:

  1. suara, lafal, dan intonasi yang jelas;
  2. mimik muka dan ekspresi yang tepat;
  3. kesesuaian alur cerita;
  4. menggunakan alat peraga yang sesuai.

Apabila kita sudah melakukan poin-poin diatas, bagi yang menanggapi cara pembacaan cerpen yang baik dapat menitikberatkan pada aspek-aspek berikut:

  1. ketepatan suara, lafal dan intonasi;
  2. ketepatan mimik dan ekspresi;
  3. ketepatan alur cerita yang dibawakan;
  4. ketepatan alat peraga yang digunakan saat bercerita

Cerita Pendek


Pak Tobi gembira. Panen padinya musim ini lebih banyak dari musim sebelumnya. Ia lalu membagi sekarung beras untuk Ibu Tiwi, tetangganya.

"Terima kasih, Pak Tobi. Tapi saya tak punya apa-apa untuk membalasnya," ujar Ibu Tiwi.

"Tidak apa-apa, Ibu Tiwi. Tuhan yang akan membalasnya," ujar Pak Tobi. Ia lalu pamit, pergi ke sawah.

Ibu Tiwi gembira sekali mendapat beras. Ia memang sedang tidak punya makanan. Segera saja, ia memasak beras itu. Untung ia punya banyak kayu bakar. Setelah nasi matang, anak-anaknya makan dengan lahap. Ibu Tiwi lalu pergi membawa sebakul nasi. Ia akan memberikannya pada Ibu Tika, sahabatnya.

"Wah, nasi hangat ini paling cocok jika dinikmati dengan tumis kacang panjang!" seru Ibu Tika gembira. Ia lalu memetik kacang panjang dari kebunnya. Sebagian ia berikan untuk Ibu Tiwi, sebagian agi ia masak sendiri.

"Nasi dan tumis kacang panjang ini terlalu banyak jika kumakan sendiri. Lebih baik, kuantar saja sebagian untuk Kakek Timo," gumam Ibu Tika. Ia lalu pergi menuju rumah Kakek Timo, di seberang sungai.




"Wah, nasi hangat dan tumis kacang panjang! Ini makanan kesukaanku. Cuci mulutnya, pakai buah duku. Bawalah sekeranjang untukmu, Ibu Tika." ujar Kakek Timo yang mempunyai kebun buah-buahan.

"Hmm, nasi hangat, tumis kacang panjang, dan buah duku. Paling enak jika dinikmati bersama anakku!" gumam Kakek Timo. Ia lalu pergi menuju rumah anaknya.

"Nasi hangat dan tumis kacang panjang. Sarapan yang nikmat, Ayah. Setelah makan buah duku, jangan lupa minum susu!" ujar Tora, anak Kakek Timo yang bekerja sebagai pemerah susu.
"Sekarang aku pamit dulu. Aku mau ke kota untuk menjual susu. Sampai jumpa sore nanti, Ayah!" Tora pergi ke kota sambil mengayuh sepedanya.
Di sawah, tampak Pak Tobi sedang mengelus perutnya.
"Hari sudah siang. Perutku lapar sekali. Tetapi kayu bakarku belum juga kering. Andai saja kemarin tak kehujanan, pagi ini pasti aku pasti sudah makan," keluh Pak Tobi.
Saat sedang termenung, tiba-tiba Pak Tobi mendengar suara memanggilnya. Ternyata Tora, keponakannya, singgah dulu sebelum pergi ke kota membawa susu.
"Paman, kubawakan nasi hangat, tumis kacang panjang, duku, dan segelas susu. Selamat makan ya, Paman!"
Pak Tobi gembira sekali. "Terima kasih, Tuhan!" gumamnya. Pak Tobi lalu melahap makanan-makanan itu.

Buku harian!


Apa itu


Buku Harian?


Pengertian Buku Harian


Buku harian. Buku harian adalah sebuah buku yang berisi catatan pribadi kita atau jurnal sehari-hari. Lebih tepatnya, buku harian memuat banyak hal tentang kita dan rekan-rekan di sekitar kita. Kejadian-kejadian penting dapat kita tuangkan dalam buku harian. Bisa itu pengalaman memalukan, menyenangkan, mengesankan, menyeramkan ataupun mengharukan. Orang-orang lebih mengenal buku harian dengan sebutan Diary. Umumnya, diary itu tidak begitu tebal dan dilengkapi dengan hiasan yang lucu. Ada juga yang melalui jaringan internet, contohnya Blog. Namun, untuk berbagai kalangan, buku harian dapat dijadikan sumber bisu dari mister-misteri yang belum terungkap. Bagi yang menulis diary setiap hati, pasti bakat menulisnya terus berkembang.


Apa saja isinya?

Nah kalau begitu, bagaimana dengan isinya? Isi buku harian harus memuat berbagai unsur agar menjadi susunan yang baik. Diantaranya ialah: harus ada cerita, waktu dan hari/tanggal, tempat, tidak lupa tokoh-tokohnya. Dalam buku harian yang sempurna, unsur-unsur diatas harus ada. Jadi sebuah peristiwa yang diceritakan pada lebar buku harian dapat diketahui secara jelas informasinya. Ya, tentu saja buku harian bak sejarah kehidupan kita. Oleh karena itu, di masa depan kita dapat mengenang momentum yang pernah kita alami di masa lalu.


Bagaimana cara menulisnya?

Cara menulisnya harus penuh perasaan, sehingga rapi, baik, indah, sesuai tema, dan agar lebih nyaman harus dengan bahasa sendiri. Apa tujuannya? Ya, agar kita akan selalu mengingat kejadian yang kita tulis dalam buku harian. Pasti kita akan bahagia jika kita melihat tulisan kita di buku harian yang ditulis secara indah dan rapi. Wah, tentunya semangat untuk menjalani hidup setiap hari akan selalu mantap!


Manfaatnya?

Selain untuk melatih menulis, manfaat buku harian juga banyak. Buku harian dapat dijadikan teman curhat kita ketika kita tidak dapat menceritakan masalah kita kepada orang lain. Sejarah yang dimuat di buku harian, dapat kita jadikan motivasi untuk hari selanjutnya. Bahkan, untuk dijadikan kenangan tersendiri dan cerminan kita untuk masa depan. Ya, tentunya intropeksi diri agar menjadi lebih baik. Sehingga kita hidup kita menjadi lebih berwarna. Menulis dan menggambar ilustrasi dari cerita kita di buku harian juga menguntungkan, sebagai hobi untuk mengisi waktu luang.


Pengumuman


Pengumuman
Barang Hilang

Diumumkan kepada siswa-siswi SMP Labschool Kebayoran, telang hilang sebuah dompet berwarna hijau dan sebuah handphone Nokia 5300 pada hari Jum'at 22/08/08 lalu. Lokasi terakhir barang hilang di lapangan hijau SMP Labschool Kebayoran. Mohon konfirmasikan apabila menemukan barang diatas ke:


Nama: Adinda/VII B
No. Yg dapat dihubungi: 08887371698


Terimakasih atas perhatiannya, silahkan hubungi nomor diatas apabila pernah melihat atau mempunyai info. Barang siapa yang menemukan, akan mendapat coklat batang sebanyak 5 buah.


Jakarta, 25 Agustus 2008

Pemilik,



Adinda Olivia

Liburan Idul Fitri (Bu Dita)


Pagi yang sangat cerah, matahari dengan semangatnya menerangi bumi pertiwi kita dengan sangat terik. Ya! Apakah kalian ingat hari itu? Hari di mana kita dan sanak keluarga kita bangun pagi-pagi, bersiap-siap, membawa alat sholat dan tentunya dengan senyum pagi kita untuk pergi ke masjid. "Taqabbalallahu Minna Waminkum,Taqabbal Yaa Kariim," kalimat yang biasanya mengawali hari Lebaran kita untuk saling bermaaf-maafan dan mengawali diri kita yang kembali fitri. Masih ingatkah kalian hari itu? Lebaran bukan? Ya, aku akan menceritakan sedikit bagian dari Lebaranku tahun ini. Pukul 6.10 WIB, aku dan mamaku sudah siap berangkat ke masjid terdekat untuk menunaikan Sholat Aidul Fitri. Kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. Kata mamaku, jalan di pagi hari itu sehat loh,teman. Ya aku percaya sajalah. Akhirnya aku dan mamaku sampai juga di masjid tujuan kami. Ternyata, Sholat Ied yang harusnya ditunaikan di masjid itu pindah lokasi! Mereka berkata, kalau Sholat Iednya di masjid, tidak akan memuat banyak jamaah yang berniat Sholat Ied di masjid itu. Masjid yang aku tujui termasuknya kecil, teman. Nggak kecil-kecil banget sih, ya sedanglah. Maka dari itu, agar para jamaah leluasa untuk beribadah Sholat Ied tahun ini nih, panitia mengganti lokasinya di lapangan tennis dekat masjid tersebut. Tentu saja tempatnya lebih luas, dong. Tetapi, karena tidak ada atapnya, panas matahari yang sedang memuai itu terasa sekali menyengat bagian kepala kita! Pagi itu memang agak berbeda dengan pagi-pagi yang lainnya. Lebih cerah dan lebih panas. Benar-benar seperti sudah pukul 10 siang. Apa ya yang menyebabkan pagi itu terasa sangat menyengat? Mungkin akibat ulah-ulah masyarakat Indonesia yang nakal untuk berbuat pemanasan global. Nah tidak tahunya, di lapangan yang tak beratap itu sudah banyak orang yang duduk-duduk dan menunggu jamaah lain untuk menggelar sajadahnya. Kalian tahu nggak sih, ibu-ibu yang kelihatannya sudah nggak tahan sama teriknya matahari pagi itu menggelar sajadahnya paling belakang lho. Memang, di bagian belakang ada beberapa pohon tinggi yang menghalangi panasnya matahari. Aku, mamaku dan beberapa tetanggaku yang melihat saf depan yang kosong, segera mengisinya! Alhamdulillah, kami dan jamaah-jamaah Sholat Ied di lapangan tennis itu menunaikan sholat dengan lancar. Walaupun panas sih. Tetapi kami tetap semangat tuh. Hari lebaran gitu,kan. Harus mengesankan dong! Dan hari yang mengesankan itu berasal dari pikiran kita yang positif. Tentunya kita harus berpikiran positif selalu. Setelah selesai menunaikan Sholat Ied dan bersungkeman dengan orang tua, aku, mama dan papa bersiap-siap berkunjung ke Pemalang. Kota di Jawa Tengah bagian utara itu adalah tanah kelahiran papaku. Disanalah beliau dilahirkan, tepatnya di sebuah desa yang masih asri dan akan kuceritakan nanti. Perjalanan kami sangaaaaat lama rasanya. Tentu sajalah, kami menempuhnya dengan sebuah mobil. Tapi aku berusaha menikmati perjalanannya lho. Kami menyempatkan untuk mampir ke beberapa kota. Diantaranya Cirebon, Tegal dan Slawi. Kami ke Cirebon untuk makan siang dengan hasil hewan laut segarnya loh, teman! Kalian tau kan, Cirebon itu kota udang. Aduhai bangeeet deh makanan-makanannya. Sangat menggoda nafsu kita untuk segera melahapnya…hehehe. Kemudian, kami melanjutkan perjalanannya ke Tegal. Di Tegal, mamaku membeli telur asin lho untuk tanteku di Pemalang. Setelah itu, di Slawi, lagi-lagi mamaku membeli tahu Slawi atau yang akrab disebut tahu Melet untuk tanteku! Hahaha! Kami sampai di Pemalang dengan banyak membawa makanan. Hmm, asyik sekali deh perasaan yang di oleh-olehin. Ya nggak, teman? Keesokkan harinya, mamaku sudah membangunkanku tepat pukul 5.00 pagi. Beliau mengatakan, kami sekeluarga-dan tante-tanteku akan berangkat ke Desa Warung Pring. Desa Warung Pring masih berada di kecamatan Pemalang. Nah, ini dia! Desa yang akan kuceritakan. Desa ini adalah tanah kelahiran papaku dan kakakku. Desa ini sangaaaat asri, untuk mencapainya saja kita harus melewati jalan yang berkelok-kelok dan diselingi hutan-hutan lebat. Waduh, jalannya sempit sekali lho. Kalau lagi berpapasan dengan mobil lain rasanya seram, takut kalau mau jatoh. Sesampainya aku dan keluarga di Warung Pring, kami langsung menuju tempat pemakaman kakek dan nenekku. Tempat pemakaman kakek dan nenekku agak berbeda lho dengan teman-teman kita yang di Tanah Kusir. Kalau makamnya kakek nenekku itu masih di pagar, kemudian nggak ada nisannya. Sebetulnya ada nisannya, namun nisan itu kosong dan nggak ada keterangan nama dan tanggal lahir di situ. Selesai kami beziarah, aku dan keluargaku melanjutkannya dengan silaturahmi ke beberapa rumah Pa'deku dan Budeku. Tepat pukul 13.00, kami sekeluarga akhirnya kembali lagi ke Jakarta. Aduh, rasanya belum puas nih tinggal di Pemalang. Waktunya singat sekali. 2 hari satu malam, dan sehari sesampainya di sana sudah malam. 3 Oktober 2008, aku sampai nih di Jakarta. Ya, masih hari lebaran ketiga. Jalanan belum macet karena belum bertepatan dengan arus balik. Hmm..aku sebenarnya balik lagi ke Jakarta hanya untuk siap-siap perjalanan 5 hari kami ke Yogyakarta. Oh iyaaaaa, tanggal 4 Oktober kami akan melanjutkan perjalanan kami ke Jogja lho! Dengan pesawat tapi, maka dari itu aku kembali lagi ke Jakarta untuk naik pesawat dari Jakarta. 4 Oktober 2008. pagi-pagi sekali aku sudah di bandara nih. Walah masih dingin sekali udaranya. Aku sampai bersin-bersin. Kemudian, kami mampir dulu di sebuah resto di bandara untuk sarapan. Setelah sampai pukul 7.15, aku akhirnya beranjak dari tempat makanku dan bersiap-siap untuk berangkat. Akhirnya…kami terbang juga. Pesawat sudah take-off. Perjalanan Jakarta-Jogja memang hanya sejam. Tapi, aku agak nggak bisa menikmati perjalanannya. Kalian tau mengapa? Ya, seperti adik-adik bayi kita, tiba-tiba telingaku sangaaaaaaaaat sakit. Sakit luar biasa. Mendekati tuli deh. Jika mamaku mengatakan sesuatu, aku tidak mendengar dan kalaupun terdengar-volumenya pasti sangat kecil. Padahal menurutku suara-suara di sekitar pesawat tidak terlalu bising lho. Namun aku merasakan tekanan udara yang amaaat beda. Ya mungkin kalau soal tekanan udara sih sudah pasti berbeda. Tetapi ini membuat tenggorokkanku sulit mengeluarkan kata dan hidungku tiba-tiba tersumbat. Waeahhh, nggak enak banget tuh posisiku pada saat itu. Harusnya aku ingin lihat awan-awan di balik jendela yang sedang menari-nari tuh, tapi untuk mendengar orang bicara aja nggak bisa. Tenggorokkan dan hidungku juga lagi nggak beres berfungsi,lagi. Akhirnya aku bersandar saja di bangkuku sepanjang perjalanan. Sampai pada akhirnya saat landing, kepalaku pening! Telingaku tiba-tiba bisa mendengar lagi lho teman,hahaha. Berarti betul kan ya, telingaku menunjukkan adaptasinya ketika berada di tekanan udara yang tinggi saat terbang. Tapi adaptasinya sulit banget, telingaku pakai tuli-tuli segala lagi. Tenggorokkanku juga rasanya kayak tersedak buah rambutan yang ada semut-semutnya. Gateeeeel banget.


Bandara Adisutcipto Yogyakarta. Yes! Aku sampai di kota Jogja. Hari-hariku selama di Jogja nggak begitu menyenangkan saat di rumah tanteku. Soalnya ada 2 sepupuku yang sangaaaat jahil kepadaku. Melewati batas deh. Sebal aku melihat ulah mereka. Setiap sesuatu yang aku kerjakan, pasti mereka berkomen dan kadang mengejekku. Padahal aku nggak jahat lho sama mereka, mereka saja yang sensitif. Seperti ketiak kita saja yang sensitif. Dasar anak-anak aneeeeh. Aku benar-benar keganggu deh sama mereka. Mereka udah kayak burung beo aja berkicau terus. Memang apa salahnya sih aku mencoba sesuatu yang menurut mereka biasa? Toh kalo mereka ke Jakarta terus heboh-heboh gitu melihat Monas, aku nggak akan ngeledek mereka tuh. Wlee. 3 hari terakhirku di Yogyakarta, aku memutuskan untuk jalan-jalan ke Solo! Ya, selain menjenguk tanteku yang lain di Solo. Kata mamaku, kalau ingin ke Malioboro atau Keraton ketika hari-hari pertama aku ke sana, tidak akan menemukan barang bagus deh. Soalnya orang yang sedang berlibur ke Jogja, lagi senang-senangnya menyerbu Malioboro. Mendadak Jogja jadi padat banget lho. Penat banget, banyak orang-orang dan kepala-kepala helm bermunculan di jalanan. Mereka sudah menyerupai cendol saja yang berdesak-desakkan. Oleh karena itu 3 hari terakhir sebelum kepulanganku ke Jakarta, aku mampir ke Solo. Di Solo sepi lho. Suasananya tenang, jalannya juga lebar-lebar. Tapi….panas sekali! Terik sekali rupanya matahari saat itu. Siang pukul 11.00 rasanya seperti pukul 12.00. Saking panasnya, mamaku bertanya kepada seorang tukang taksi yang waktu itu aku tumpangi, "Pak, Solo saat bulan puasa pernah hujan nggak Pak? Kok panas sekali yaa hari ini. Seperti nggak panas 5 tahun aja." Hahahahaha. Mamaku ada-ada saja.


Sesampainya di rumah tanteku, tentu saja aku bertemu lho dengan sodara-sodaraku! Ada Kak Haekal, Kak Heydar, Kak Nida, Kak Zaki, Tante Wawi dan Oom Ali. Kak Haekal yang baru lulus kuliah, kak Heydar yang bersekolah di Gontor kelas 2 SMA, kak Nida yang masih kelas 9 di SMP, dan Kak Zaki si sulung ya sudah bekerja. Mereka semua baik kepadaku. Terutama Kak Haekal. Pertama-tama sih, Kak Heydar dan Kak Nida itu diam-diam. Yaa,mungkin malu kali ya. Hahaha. Aku juga merasakannya kok. Tetapi setelah perjalanan kita ke Tawangmangu….semuanya berubah. Kami menjadi sangaaat akrab. Ternyata Kak Heydar itu doyan bicara lho, teman-teman. Ia menceritakan semuaaa pengalamannya di Gontor. Dia juga berkata, akan main ke Jakarta ketika Sekolah Gontor ada libur lagi. Oh iya, di Tawangmangu dingin sekali lho,teman. Disana betul-betuuul dingiiiiiiin banget. Di kaki gunung gitu kan, ya. Tentu saja dingin. Hmm, aku ke sana juga naik motor lho! Aduh, pantatku panas banget sesampainya di sana. Tepos, rasanya seperti di panggang. Perjalanan dari Solo ke Tawangmangu lumayan lama lho. Sekitar 2 jam lah. Aku yang jarang naik motor untuk waktu lama sudah langsung pegal-pegal gitu. Padahal baru setengah perjalanan. Hahaha.


Sepulangnya aku dari Solo, aku membeli oleh-oleh untuk keluargaku yang masih tinggal di rumah. Ya, dari Solo aku pulang dulu lho ke Jogja. Soalnya koper dan barang-barang bawaanku berada di Jogja semua. Mamaku membelikan bakpia aneka rasa, gudeg Jogja yang sangaaat legendaris itu dan kerupuk nasi. Tanggal 9 Oktober, aku kembali ke Jakarta. Perjalanan yang sama dan mengalami sindrom yang sama! Wah, liburan yang menyenangkaaaan!

Sinopsis Novel Remaja



Ashley's Adventure



Di sebuah kota di Franklin Auschgra States yang bernama Roodle, hiduplah seorang remaja putri dengan sejuta kehidupan berwarnanya, yaitu Ashley Veronica Yates yang bersekolah di East Junior High School kelas 8 dan berprofesi sebagai penyanyi. Namanya melejit ketika ia mengeluarkan album perdananya yang berjudul "My Colorful World". Kemudian, ia menjadi penyanyi remaja yang sangat populer di kalangannya!

Ia memiliki 2 adik dan 1 kakak yang sangat sayang kepadanya. Vinca Yates kakaknya yang amat jenius, Michelle dan Fernidad Yates kedua adiknya yang amat jahil. Walaupun begitu, Ashley sangat menyayangi mereka. Di sekolahnya, Ashley bersahabat karib dengan Lynn, Pearch, Lindsay dan Vinessa. Lynn sangat hobi menonton film horror. Sedangkan Pearch, ia adalah sesosok cewek yang sangat atraktif dan semangat karena kemahirannya menjadi anggota cheerleader,bahkan Pearch menang lomba se-kota Roodle loh berkat cheerleadernya yang sangat kreatif. Si Lindsay, ia adalah seorang remaja yang selalu mengikuti mode pakaian dan sangat up to date. Nah, Vinessa adalah teman Ashley yang sangat suka melahap buku, tetapi ia yang paling cantik diantara yang lain.

Pada suatu hari, Ashley jenuh dan ingin berjalan mengelilingi komplek perumahannya. Ketika ia sedang asyik jalan, tiba-tiba Mrs. Roonie menuduh Ashley dengan tuduhan anehnya, Ashley langsung bermimik sebal dan meninggalkannya. Mrs. Roonie adalah tetangga yang amat disebalkan Ashley. Ia selalu menuduh Ashley dengan alasan konyolnya. Kemudian Ashley bertemu Mike, teman seangkatan Ashley yang berdekatan rumahnya dengan Ashley. Mike mengajak Ashley melihat alat percobaan ciptaannya, yaitu sebuah remot kontrol dan pulpen pendeteksi minyak. Pada saat Ashley memegang pulpen dan menekan tombol remotnya, tiba-tiba pulpen tersebut menyeruduk hidungnya. Ashley meringis dan bete,karena berarti hidungnya berminyak sebab pulpen itu mengenai hidungnya.
Ashley suka sekali menggelar konser. Maka dari itu, Ashley sangat populer dan membuat remaja-remaja seusianya tergila-gila padanya. Ia sering sekali dikirimi surat, dan pada suatu kali ada surat yang ditujukan padanya. Ya! Surat itu dari Benny Rosvelt, si penulis muda misterius yang sedang naik daun dan sangat diidolakan Ashley,walaupun belum pernah bertemu. Ia bercerita akan menulis buku barunya dan memasukkan tokoh cewek dengan karakter idola seperti Ashley. Ashley dan Ben janjian bertemu untuk membicarakan buku barunya,namun Ben mengingkarinya karena tidak bisa. Kemudian, untuk mengakali kekesalan Ashley, ia menuju Journalist Training Center. Ashley tercatat sebagai siswanya dan JTC itu adalah kelas yang boleh didatangi kapan saja. Rencananya, JTC akan mengadakan kemping 4 hari ke desa Green Hills. Ashley berminat ikut.

Di hari pertama kemping, ia dan rombongan JTC menginap di Lilac Inn dan sekamar dengan Zee. Tetapi di perjalanan, Ash bertemu dengan Minnette, teman JTCnya yang sinis, angkuh, jutek dan pendengki. Namun Ash tidak menganggapnya musuh walaupun Minnette berlaku seperti menghadapi musuh ketika bertemu Ash.
Udara di Green Hills sangat sejuk, penduduknya ramah-ramah, banyak bukit indah dan bebas polusi. Pada hari pertama itu Ash dan Zee memutuskan untuk mengelilingi Green Hills. Di hari kedua, ada tugas kelompok perdua orang untuk mewawancarai & membuat artikel tentang keunikkan Green Hills. Ash sekelompok dengan Roger. Mereka memutuskan untuk membuat artikel tentang makanan khas Green Hills. Mereka mengunjungi kue embun, kue dengan sejuta keajaiban legendanya milik Paman Gordon dan kue pie terenak dan terhangat milik Mrs. Edellwyn. Ternyata artikel Ash dan Roger menang. Minnette dengki dan sangat iri kepada Ash.

Di hari ketiga setelah mendengar pengumuman, Ash, Roger dan Zee pergi ke bukit. Mereka bertemu dengan anak lelaki yang sepertinya lebih tua dari mereka, namun masih seperti sebaya. Anak itu sedang bermain bersama domba-dombanya. Ya, namanya Oschard. Ia anak yang ramah dan asyik. Setelah pulang dari bukit, Ash, Roger dan Zee diberitahu akan pulang esok pagi. Namun keesokkan harinya, ternyata dompet Ash tertinggal di kamar! Ketika ia sedang mencari dompetnya di kamar, Minnette mengurungnya di kamar. Ash tertinggal rombongan JTC untuk kembali ke Roodle. Kemudian Ash bertemu Mrs. Wenna dan Mrs. Vinnta untuk membantunya tinggal di Green Hills sementara waktu. Setiap hari Ash mencari pekerjaan sambilan yang hasil upahnya untuk ongkos kembali ke Roodle. Ash bekerja pada Mr. Paolo sebagai tukang pos, Paman Gordon untuk melayani pembeli kue embun, dan Mrs. Dulkenz Rosvelt yang ternyata ibu Oschard! Ya, Oschard adalah anak keluarga Rosvelt dan Ash bekerja di toko buku Rosvelt's books yang pengelolanya keluarga itu sendiri. Keluarga Rosvelt memang keluarga penulis, termasuk Benny.
Tidak lama kemudian, Ash mengetahui identitas diri Oschard sebenarnya dari Diana Rosvelt, kakak Oschard. Ternyata Oschard itu adalah Benny Rosvelt! Akhirnya Ben menceritakan semuanya, bahwa ia menyamar menjadi Oschard untuk menyelidiki Ash, teman-temannya dan kehidupan Ash secara mendalam untuk karakter tokoh bukunya. Dan semua peristiwa tertinggalnya Ash dari rombongan adalah susunan recana rapi Ben untuk misinya. Buku karangan Ben akhirnya keluar. Judulnya "Different Life" yang tokoh-tokohnya adalah Ash CS. Seraya Ben menerbitkan bukunya, ternyata sebuah rumah produksi akan mengangkat cerita buku Ben ke layar lebar. Tentu sajaaa, Ash dan keempat sahabatnya bermain dalam film itu!

Karakter favorit: Ashley Yates
Ashley Yates adalah anak yang suka menolong, setia, suka berteman, tidak sombong, supel, berani dan pintar. Ia sangat ramah, walaupun dengan orang yang baru dikenalnya. Ia juga tidak pendengki, ataupun pendendam walaupun ada teman yang iri dan jahat kepadanya.

Tokoh-tokoh dan karakter

  1. Ashley Yates : Suka menolong, setia, supel, ramah, tidak sombong, berani dan pintar
  2. Benny Rosvelt : Misterius, pintar, cerdik, baik, berani
  3. Lynn : Suka makan, pintar, mistis, setia kawan
  4. Lindsay : Stylish, Baik, Up to date, setia kawan
  5. Pearch : Penuh semangat, setia kawan, ambisius, pintar, tidak pernah putus asa,pantang menyerah
  6. Vinessa : Lugu, cantik, setia kawan, baik, pengertian
  7. Vinca Yates : Baik, penolong, jenius
  8. Michelle & Fernidad : Jahil, penyayang
  9. Minnette : Pendengki, angkuh, jutek, judes, jahat
  10. Paman Gordon : Ramah, baik
  11. Mrs. Wenna & Mrs. Vinnta : Penolong, baik, lembut

Jika aku menjadi...
Minnette
,
aku tidak akan dengki lagi kepada Ashley. Setiap orang kan berbeda peruntungannya, nah kalau Ashley sudah ditakdirkan menjadi penyanyi aku tidak boleh iri dong. Apalagi aku jutek terhadap semua orang, aku akan merubahnya menjadi lebih supel. Aku akan mencoba mencari banyak teman, lebih banyak tersenyum dan melakukan hal-hal baik.


Kesan dan pesanku adalah buku ini sangat menarik di baca. Buku ini yang seharusnya dibaca oleh remaja-remaja seumuran kita. Ceritanya yang ringan dan masih segar sangat asyik dibaca. Temanya tentang persahabatan sehari-hari. Banyak pesan yang ada di buku ini. Tentunya tentang semangat hidup, kesetiaan dan wajibnya kita mensyukuri hidup atas nikmat Allah SWT. Tetapi buku ini ada kekurangan kan ya, yaitu lokasi dan nama-nama tokoh yang masih bernuansa kebarat-baratan. Padahal penulisnya adalah anak Indonesia. Walaupun begitu, ini sangat baik untuk novel remaja pemula.

Contoh-contoh Pantun

PANTUN!

Pergi ke pasar jual mentimun

Jangan lupa membeli duku

Daripada duduk melamun

Mari kita mambaca buku

Lari-lari si anak kecil

Mengejar kijang dan si kancil

Menabunglah semenjak kecil

Agar esok kita berhasil

Seramnya ular yang asli

Melihatnya sampai tersedak

Buah apa genit sekali

Kulitnya dibubuhi bedak

Lebih seru melompat galah

Daripada berlari-lari

Jika kataku banyak yang salah

Jangan dimasukkan ke dalam hati

Pak tani hendak membajak

Di pagi hari ia ke sawah

Jika kamu mengaku bijak

Binatang apa kepala dibawah?


Info tentang Pantun

PANTUN
merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas satu bait atau empat baris. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Pantun, terdiri dari dua bagian yaitu: Sampiran dan Isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali mengenai alam yang biasanya tidak ada hubungannya dengan bagian kedua. Sampiran hanya ditujukan untuk mengantarkan rima/sajak.
Sedangkan isi, isi adalah dua baris terakhir yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Dari uraian diatas, kesimpulannya Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Setiap bait terdiri 4 baris
  2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
  3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
  4. Bersajak a-b-a-b
  5. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  6. Berasal dari Indonesia

Peran
Pantun
adalah:

  1. Penjaga fungsi kata dan kemampuan berfikir
  2. Alat pemelihara bahasa
  3. Melatih seseorang tentang arti makna kata sebelum berujar
  4. Melatih seseorang berfikir asosiatif
  5. Secara sosial, memiliki fungsi pergaulan yang kuat

Macam-macam
Pantun

  1. Dilihat dari bentuknya :

Seloka

Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

Talibun

Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya (Versi panjang).

Karmina

Karmina adalah pantun yang jumlah barisnya terdiri dari dua baris (Versi pendek).

  1. Dilihat dari jenisnya :
  • Pantun Keagamaan
  • Pantun Budi
  • Pantun Jenaka
  • Pantun Kias
  • Pantun Nasihat
  • Pantun Kepahlawanan
  • Pantun Percintaan
  • Pantun Teka-teki
  • Pantun Peribasa
  • Pantun perpisahan

Bagaimana cara membuat
Pantun?

Pantun adalah prosa atau karangan bebas yang memiliki ciri-ciri tertentu. Oleh karena itu, untuk cara membuatnya tentu mudah. Kita harus memikirkan temanya dahulu, seperti tentang keagamaan. Kemudian kita harus mempersiapkan sampirannya. Langkah terakhir kita baru menuliskan isinya. Minimal untuk pantun biasa 4 baris.

Pengalaman Menarik (1)



Selamat

UlangTahun

Ibu!



Pada hari Sabtu, 23 Agustus 2008 yang lalu, ibuku menginjakkan umurnya yang ke-53 tahun. Ya, pada hari itu ibuku berulang tahun. Ketika pagi-pagi buta, terdengar suara "Adik, ayo bangun! Ibu berulang tahun, lho. Kamu sudah ucapkan belum?", papa membangunkanku. "Oh iya, Pa! Astagfirullah, padahal semalam aku sudah mempersiapkan agar jam 12 tepat aku mengucapkannya! Tapi aku lupa…… Aduh, bagaimana ini?", "Ya sudah, cepat sekarang jugakamu ucapkan. Pamali, kamu lupa lagi.

"IBU, SELAMAT ULANG TAHUN! Semoga panjang umur, sehat selalu dan murah rezeki…" "Terimakasih, Nak" jawab ibuku lesu. Aku merasa sangat bersalah. Jam 8 pagi, aku baru ingat untuk mengucapkannya. Kelewatan sekali ya aku sebagai anak. Tetapi ibuku baik sekali, beliau mau memaafkanku. Bahkan beliau berjanji besok akan membuatkan nasi kuning dan lauk pauknya yang enak-enak. Aku terharu sekali, rasanya aku anak yang durhaka karena tidak memberi apapun. Untuk mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" saja, aku telat.Tiba-tiba, kakakku Alex menelpon ke rumah. Ia berkata bahwa nanti malam ia akan datang ke rumah. Entah maksudnya apa, tiba-tiba ia akan datang ke rumah nanti malam.Akhirnya, pukul 8 malam kakakku datang juga. Oh! Ternyata kakakku membawa kue ulang tahun! Tidak lama kemudian kami menyalakan lilinnya dan memberi kuenya kepada ibu kami tersayang. Dengan gembira, aku dan keluargaku menyanyikan lagu bersama untuk ibu. Ibu sangat bahagia. Aku bersyukur, akhirnya aku dapat melihat senyum ibu yang bahagia. Paling tidak, satu diantara anaknya memberikan kejutan kepadanya. Walaupun bukan aku,sih. Tetapi ibu tetap berterimakasih kepadaku. Setelah memotong kue, kami berfoto bersama. Aku memeluk keluargaku erat-erat. Terutama ibuku. Aku sayang sekali kepada ibuku. Sekali lagi, selamat ulang tahun Ibu!
YYY

Surat Pribadi

Jakarta, 30 April 2008

Sahabat baikku,
Putri Indahsari
Di Jl. Teuku Umar no. 50 Menteng

Assalamuailaikum Putri! Hey teman, apakabarmu? Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Semoga kamu baik-baik saja, ya! Pasti kamu tambah sibuk ya sekarang? Hehehe. Salam kangen, ya!

Oh ya Putri, kamu sekarang lanjutin SMP-mu kemana? Aku alhamdulillah keterima lho di Labschool Kebayoran. ACS lagi ya Put? Wah, kayaknya bentar lagi kamu nggak di Indonesia lagi,nih. Jangan sombong-sombong,ya! Hehehe. Lalu, pengalamanmu pertama kali masuk gimana Put? Waduh, kalo aku langsung MOS , Put. Itu tuh, Masa Orientasi Siswa. Seru deh pokoknya! Kita jadi lebih kenal sama kakak-kakak OSIS senior kita. Mereka semua berwibawa lho! Makanya, aku pengeeeen banget bisa jadi OSIS. Doain aku selalu, ya.
Terus, di Labsky itu ada budayanya sendiri. Kita harus senyum dan ramah sama semua warga Labsky. Apalagi, guru-gurunya asyik-asyik banget lho! Beliau harus bisa menjadi guru yang menyenangkan buat murid-muridnya. Jadi, kita bakal havefun banget belajar di Labsky! Kemudian, angkatan-angkatannya juga kompak-kompak lagi. Intinya, seruuu bangeeet deh!
Putri, kamu sering-sering dong main ke rumahku! Ayo kita main bareng lagi sama Audrey dan Gendhis. Nanti gantian deh, kita bertiga yang main ke rumahmu di Menteng. Terus, kita harus tetep kontek-kontekkan ya, agar sampai kita dewasa nanti, kita tetap yang paling kompak!
Sekian dulu ya, Put. Aku udah pegal nih nulisnya, hehehe bercanda kok. Jangan lupa balas, ya! Aku tunggu balasanmu! YYY

Tertanda,








Dinda,teman kecilmu

Puisi: DIPONEGORO

Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kanan,

Keris di kiri

Berselempang semangat, yang tak akan mati




1. Terjemahan

1. Dan bara kagum menjadi api artinya adalah, laksana sebuah yang membangunkan semangat perjuangan agar tetap berkobar-kobar

2. Tak gentar artinya, tidak takut. Pantang mundur, nyali baja

3. Berselempang semangat semangat di pundak, semangat yang selalu membara, motivasi yang bulat dan mantap

2. Paraphrase

Pangeran Diponegoro. Ya, pada masa Indonesia setelah merdeka, ia kembali dan melanjutkan misinya. Kembali membawa semangat perjuangan baru, terhadap bangsa kita yang baru saja berevolusi. Menyeru-menyerukan agar semangat tetap berkobar, bagaikan bara yang memanas menjadi api. Beliau sangat berani. Dahulu, ia berdiri paling depan memimpin perang. Walaupun musuh berkali-kali lipat jumlahnya. Gagah berani tanpa rasa gentar dan takut. Perisai melindungi di kanan dan kirinya, semangat membawanya siap bertempur dan tidak akan pernah untuk mundur.

3. Pesan Pengarangnya:Chairil Anwar membuart puisi ini untuk dipersembahkan kepada Pangerah Diponegoro, pahlawan kita. Seolah-olah beliau kembali dan membawa semangat agar kita menjadi bangsa negara yang lebih maju.

4.TANDA/baca!
Di masa pembangunan ini/
Tuan hidup kembali/
Dan bara/kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti/
Tak gentar/
Lawan banyaknya seratus kali/
Pedang di kanan/Keris di kiri
Berselempang semangat/yang tak akan mati//

Surat Resmi!

YAYASAN PEMBINA AL-JABAARI
SMP ISLAM INSAN MENTARI
Alamat : Jl. Garuda Pancasila No. 30, Pondok Mengkudu, Jakarta Utara Telp. 5677938 Fax. 567799

Jakarta, 25 Oktober 2008

Nomor : 001/YP-AJ/SMPI-IM/X/2008
Lampiran : -
Hal : Undangan SAFARI Idul Adha

Yth. Bapak/Ibu Orangtua
Siswa kelas VII, VIII, IX SMP Insan Mentari
di
tempat

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1429 M dan untuk meningkatkan ketakwaan para siswa-siswi SMP Insan Mentari, kami dari pihak SMP Insan Mentari akan menyelenggarakan SAFARI Idul Adha 2008. Dalam hal ini, kami turut mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara tersebut yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:

hari/tanggal : Jum'at, 1 November 2008
tempat : Masjid Jami' Al-Majiid
waktu : 07.00 WIB – 20.30 WIB
acara : Safari Outbond dan penelitian hewan Qurban & Mendengarkan ceramah dari K.H Ahmad Mubarak

Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Kepala Sekolah



Dr. Ir. Adinda Olivia Ryan Sabrina



Tembusan :
Ketua BPH Yayasan Pembina Al-Jabaari
Ketua Pengurus Masjid Jami' Al-Majiid

Surat resmi dan info-infonya!

Surat merupakan bentuk tulisan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan seseorang. Surat merupakan bentuk percakapan tertulis. Oleh karena itu, melalui surat orang bisa saling berdialog dan berkomunikasi. Melalui surat, isi atau percakapan atau pesan yang dimaksud dapat sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Hal ini berbeda dengan komunikasi yang terjadi secara lisan. Penyampaian pesan sebagaimana yang dimaksud ini sangat penting dalam urusan bisnis.
Adapun yang dimaksud dengan surat resmi ialah surat yang berisi masalah kedinasan atau bisnis tertentu dan disampaikan oleh suatu instansi/lembaga
kepada seseorang atau lembaga/instansi lainnya. Oleh karena itu, pembuatan surat-surat resmi merupakan bagian dari pekerjaan administratif yang penting. Contoh surat resmi ialah surat undangan, surat edaran, surat keputusan, surat tugas, nota dinas, pengumuman, dan surat panggilan. Ciri-ciri surat resmi adalah sebagai berikut :

1. Kepala surat yang didominasikan nama lembaga/instansi
2. Ditujukan kepada pribadi atau lembaga/instansi
3. Berbahasa baku
4. Terdapat nomor surat
5. Disusun dengan rapi
6. Biasanya status dirahasiakan
7. Terdapat tembusan

Fungsi Surat Resmi
I. Sebagai alat bukti tertulis yang mempunyai kekuatan hukum
II. Sebagai perantara tulisan yang memuat masalah tertentu dengan bahasa yang sopan


Bagaimana cara membuat Surat Resmi?
Dalam membuat surat resmi, kita harus memperhatikan syarat-syarat atau penyusun-penyusun surat resmi. Untuk mempermudah, lihat contoh-contoh surat resmi dan apa saja ciri-cirinya. Jangan lupa untuk lebih dahulu memahami masalah apa yang akan kita tulis dalam surat resmi. Serta, gunakanlah bahasa yang formal dan sopan.


Penyusun-penyusun Surat Resmi
1. Kepala/Kop Surat, terdiri dari
a. nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar
b. alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
c. logo instansi/lembaga
2.Nomor Surat, yakni urutan surat yang dikirimkan ; (a) nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar);(b) kode; dan (c) tahun
3.Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4.Hal, berupa garis besar isi surat
5.Tanggal Surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6.Alamat yang Dituju berturut-turut dituliskan : (a) nama orang/jabatan; (b) namajalakan dan nomor rumah/gedung; (c) nama kota.
7. Pembuka/Salam Pembuka (diakhiri tanda koma)
8.Isi Surat terdiri dari uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarDaftar Berbutirkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
9. Penutup Surat, berisi
a.salam penutup
b.jabatan
c.tanda tangan
d.nama

10.Tembusan Surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.